Makassar, 23 September 2025 – Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat membaca, melainkan ruang yang ramah anak, kreatif, dan inspiratif. Hal ini terungkap dalam penelitian Ririn Juspramita Sari (NIM: 80100223126) berjudul “Inovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Layanan Literasi Informasi Layak Anak di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang.”
Melalui pendekatan studi kasus kualitatif, Ririn menemukan bahwa pustakawan di Enrekang terus menghadirkan gebrakan baru. Inovasi mereka mencakup pengembangan empat jenis layanan internal dan dua layanan eksternal, strategi khusus dalam pengadaan dan pelestarian koleksi anak, hingga desain ruang perpustakaan yang aman, nyaman, dan rekreatif. Bahkan, rencananya akan hadir desain bertema alam yang diusulkan langsung oleh pemustaka.
Tak hanya itu, peningkatan kapasitas pustakawan juga jadi fokus utama, mulai dari ikut sertifikasi PISA, belajar dari media sosial, hingga membaca buku psikologi anak. Kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah, komunitas, dan guru mengaji pun memperkuat kontribusi perpustakaan sebagai pusat literasi anak.
Ujian Tutup Tesis di Pascasarjana
Penelitian ini dipresentasikan dalam ujian tutup tesis pada Selasa, 23 September 2025, pukul 08.30 WITA, bertempat di Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Lantai 4, Ruang Prodi Dirasah Islamiyah Magister. Sidang dipimpin oleh Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.Ag. (Ketua) dengan Dr. Nasrullah Bin Sapa, Lc., M.M. (Sekretaris). Hadir pula Dr. Iskandar, S.Sos., M.M. (Promotor), Dr. Irvan Muliyadi, S.Ag., S.S., M.A. (Kopromotor), serta penguji Dr. Muh. Quraisy Mathar, M.Hum. dan Dr. Irwanti Said, M.Pd.
Harapan Penelitian ke Depan
Temuan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pustakawan di daerah lain dalam menghadirkan layanan literasi ramah anak. Lebih jauh, penelitian ini juga dapat menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah dalam memperkuat dukungan anggaran, infrastruktur, dan regulasi.
“Perpustakaan bisa menjadi jantung literasi dan ruang aman anak-anak untuk tumbuh. Inovasi pustakawan adalah investasi masa depan,” ungkap Ririn.
Ke depan, penelitian serupa diharapkan dapat memperluas kajian pada integrasi teknologi digital, promosi literasi berbasis komunitas, serta penguatan jejaring relawan mahasiswa dalam program literasi. Dengan begitu, perpustakaan akan semakin kokoh menjadi pusat informasi menuju Kabupaten/Kota Layak Anak.