Menelusuri Sejarah Muhammadiyah di Teluk Palu: Utari Andrayani Ujian Tutup Tesis di Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

  • 25 Agustus 2025
  • 04:21 WITA
  • AAH
  • Berita

Makassar, 25 Agustus 2025 – Sejarah bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi juga jendela untuk memahami identitas, perjuangan, dan peradaban. Hal inilah yang coba diungkap oleh Utari Andrayani (NIM: 80100223039), mahasiswa Program Studi Dirasah Islamiyah Konsentrasi Sejarah dan Peradaban Islam, melalui penelitiannya yang berjudul “Sejarah Perserikatan Muhammadiyah di Teluk Palu, 1932-1982, dan Perannya Dalam Peradaban Islam.”

Ujian tutup tesis ini digelar pada Senin, 25 Agustus 2025, pukul 08.30 WITA di Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Lantai 5 Ruang 5.5. Sidang dipimpin oleh Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.Ag. sebagai Ketua Sidang, dengan Dr. Nasrullah Bin Sapa, Lc., M.M. sebagai Sekretaris. Hadir pula Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yunus, M.A. selaku Promotor, didampingi Dr. Nurkhalis A. Ghaffar, S.Ag., M.Hum. sebagai Kopromotor, serta dua penguji utama yakni Prof. Dr. H. Hasaruddin, M.Ag. dan Rahmawati, M.A., Ph.D.

Muhammadiyah di Teluk Palu: Jejak Panjang Peradaban

Dalam penelitiannya, Utari menguraikan bahwa Muhammadiyah di Teluk Palu telah hadir sejak tahun 1932 dan kemudian secara resmi menjadi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah pada tahun 1966. Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah memainkan peran penting dalam pembangunan masyarakat, khususnya melalui bidang pendidikan, sosial, dan dakwah.

Usaha dan Peran Besar Muhammadiyah

Amal usaha Muhammadiyah di Teluk Palu berkembang pesat: mendirikan sekolah, panti asuhan, hingga menggerakkan pemberdayaan perempuan melalui organisasi ’Aisyiyah. Tak hanya itu, gerakan tabligh dan dakwah yang konsisten juga menjadi tonggak penting dalam memperkuat nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.

Peran Muhammadiyah dalam membangun peradaban Islam di Teluk Palu bukan hanya soal pendidikan formal, tetapi juga menyangkut penguatan nilai sosial, kultural, hingga membangun jejaring dengan organisasi Islam lain serta pemerintah daerah.

Kontribusi dan Implikasi

Penelitian ini menegaskan bahwa koordinasi Muhammadiyah dengan berbagai pihak harus terus diperkuat, terutama dalam mendokumentasikan kegiatan organisasi agar tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga terekam dalam ruang digital yang lebih luas. Pemanfaatan internet dan media menjadi langkah penting bagi Muhammadiyah Teluk Palu agar kiprah sejarahnya tetap hidup dan relevan di masa mendatang.

Catatan Akhir

Dengan penelitian ini, Utari Andrayani berhasil menyingkap jejak panjang Muhammadiyah di Teluk Palu, sekaligus menunjukkan bagaimana peran sebuah organisasi Islam mampu membentuk peradaban, memperkuat pendidikan, serta membangun solidaritas sosial yang berkelanjutan.