Asnawi Hidayatullah Rekonstruksi Pemikiran Nurcholish Madjid dalam Konteks Peradaban Islam di Indonesia

  • 19 Agustus 2025
  • 12:20 WITA
  • AAH
  • Berita

Makassar, 19 Agustus 2025 – Pascasarjana UIN Alauddin Makassar kembali menyelenggarakan ujian tutup tesis mahasiswa Program Magister Dirasah Islamiyah. Kali ini, Asnawi Hidayatullah (NIM 80100223030) yang mengambil konsentrasi Sejarah dan Peradaban Islam memaparkan hasil penelitiannya berjudul “Rekonstruksi Pemikiran Nurcholish Madjid dalam Konteks Peradaban Islam di Indonesia.” Sidang ujian dilaksanakan pada Selasa (19/08/2025), pukul 13.30 WITA, bertempat di ruang Prodi Dirasah Islamiyah lantai 4 Pascasarjana.

Dalam penelitiannya, Asnawi menelaah secara mendalam gagasan besar Nurcholish Madjid (Cak Nur), seorang pemikir Islam progresif Indonesia yang dikenal dengan upayanya dalam menghubungkan Islam dan keindonesiaan. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan pendekatan historis, sosiologis, antropologis, dan teologis, serta menganalisis data melalui content analysis.

Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan tiga temuan pokok. Pertama, perkembangan intelektual Cak Nur tidak terlepas dari latar belakang keluarga dan pendidikan yang ia tempuh. Pengalaman belajar di Pesantren Gontor memberi pengaruh besar melalui kurikulum yang memadukan tradisi klasik Islam dengan nuansa modern Barat.

Kedua, pemikiran keislaman dan keindonesiaan menurut Cak Nur merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan. Islam, menurutnya, adalah unsur keindonesiaan yang paling dominan, bahkan menjadi bagian dari identitas nasional.

Ketiga, gagasan sekularisasi yang digagas Cak Nur bukanlah upaya menjauhkan agama dari kehidupan, melainkan sebuah desakralisasi terhadap hal-hal yang tidak pada tempatnya. Dengan demikian, manusia dapat mengelola kehidupan dunia secara objektif menggunakan akal dan ilmu pengetahuan. Dalam hal pendidikan, universitas ideal baginya menjadi laboratorium kebebasan berpikir, reflektif, kreatif, dan kosmopolitan.

Bagi Cak Nur, Islam ditempatkan sebagai etika universal, bukan sebagai ideologi politik. Islam berfungsi membimbing manusia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sementara ideologi politik dipandang sebagai produk manusia yang sarat kepentingan dan rawan manipulasi.

Implikasi Kajian

Penelitian ini menegaskan bahwa pemikiran Cak Nur masih sangat relevan untuk konteks keindonesiaan saat ini, khususnya dalam membangun peradaban Islam yang inklusif dan kosmopolitan. Asnawi berharap kajian ini dapat memperluas pemahaman generasi muda terhadap gagasan-gagasan besar Cak Nur serta mendorong penelitian lanjutan, terutama pada konsep sekularisasi yang masih memerlukan telaah mendalam dalam konteks budaya dan kepercayaan masyarakat Indonesia.

Ujian Tutup dan Dewan Penguji

Ujian tutup tesis Asnawi dipimpin langsung oleh:

  • 🎤 Ketua Sidang: Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.Ag.

  • Sekretaris Sidang: Dr. Nasrullah Bin Sapa, Lc., M.M.

  • 🟣 Promotor/Penguji: Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yunus, M.A.

  • 🟣 Kopromotor/Penguji: Dr. Hj. Soraya Rasyid, M.Pd.

  • 🟩 Penguji 1: Prof. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

  • 🟩 Penguji 2: Prof. Dr. H. M. Dahlan, M.Ag.
    📂 Pelaksana: Hendri

Sidang berlangsung dalam suasana akademik yang dinamis, diwarnai diskusi kritis tentang relevansi gagasan Cak Nur terhadap tantangan peradaban Islam di Indonesia modern.

Dengan ujian ini, Prodi Dirasah Islamiyah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar semakin meneguhkan diri sebagai wadah pengembangan gagasan kritis dan konstruktif, yang tidak hanya berakar pada khazanah Islam klasik, tetapi juga menjawab kebutuhan bangsa dalam membangun peradaban Islam yang moderat dan berkemajuan.