Andi Afianti Nur Teliti Analisis Ṣarfī dan Dalālī atas Aflāẓ Mazīdah Perspektif Ibnu Jinnī

  • 20 Agustus 2025
  • 12:12 WITA
  • AAH
  • Berita

Makassar, 20 Agustus 2025 – Program Magister Dirasah Islamiyah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar kembali menyelenggarakan Ujian Tutup Tesis yang berlangsung pada Rabu (20/08), pukul 08.30 WITA di ruang Prodi lantai 4. Kali ini, mahasiswa Andi Afianti Nur memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “دراسة تحليلية صرفية ودلالية لصيغ الأفعال المزيدة على نظرية ابن جني الواردة في الجزء الأول من كتاب الأخلاق للبنين لعمر بن أحمد بارجاء” (Kajian Analisis Ṣarfī dan Dalālī terhadap Ṣīghat al-Af‘āl al-Mazīdah dalam Perspektif Ibnu Jinnī pada Juz I Kitab Al-Akhlāq lil-Banīn karya ‘Umar bin Ahmad Bārajā’).

Penelitian ini menitikberatkan pada kajian mendalam mengenai bentuk-bentuk af‘āl mazīdah (kata kerja yang mengalami penambahan huruf) dalam Kitab Al-Akhlāq lil-Banīn dan bagaimana makna serta implikasinya dijelaskan dalam teori Ibnu Jinnī—salah satu ulama besar dalam bidang bahasa Arab. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, penulis mengumpulkan data melalui pembacaan teks, terjemahan, pencatatan, dan pengutipan khusus pada ayat-ayat yang mengandung af‘āl mazīdah.

Temuan Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam juz pertama Kitab Al-Akhlāq lil-Banīn terdapat 396 kata kerja mazīdah dengan variasi bentuk:

  • Mazīd bi ḥarf (tambahan satu huruf): seperti af‘ala, fā‘ala, fa‘‘ala.

  • Mazīd bi ḥarfain (tambahan dua huruf): seperti ifta‘ala, infa‘ala, tafā‘ala.

  • Mazīd bi thalāthah aḥruf (tambahan tiga huruf): seperti istaf‘ala.

  • Sementara dari bentuk fi‘il rubā‘ī mazīd, ditemukan pola tafa‘lala.

Dari perspektif Ibnu Jinnī, setiap wazan (pola kata) memiliki tiga dimensi makna:

  1. Dalālah lafẓiyyah (makna leksikal/ma‘jamī), yakni makna yang melekat pada kata secara kamus.

  2. Dalālah ṣinā‘iyyah (makna ṣarfī/gramatikal), yang berhubungan dengan waktu terjadinya perbuatan (māḍī, muḍāri‘, atau amr).

  3. Dalālah ma‘nawiyyah (makna kontekstual), yakni makna yang dipahami dari susunan kalimat dan konteks dalam kitab.

Kontribusi Penelitian

Penelitian ini menegaskan bahwa teori Ibnu Jinnī tetap relevan untuk memahami kedalaman makna bahasa Arab klasik, khususnya dalam teks-teks pendidikan akhlak. Penulis berharap penelitian ini menjadi referensi penting bagi mahasiswa Jurusan Bahasa Arab serta menjadi pijakan akademik bagi penelitian lanjutan tentang af‘āl mazīdah dan aplikasinya dalam studi linguistik Arab maupun tafsir teks klasik.

Ujian tutup yang dipimpin oleh dewan penguji berlangsung khidmat dengan diskusi akademik yang hangat. Andi Afianti Nur mendapatkan apresiasi atas ketekunan dan kedalaman analisisnya, terutama dalam memadukan aspek ṣarf (morfologi) dan dalālah (semantik) untuk menyingkap kekayaan teks klasik Arab.

Dengan selesainya ujian ini, Prodi Dirasah Islamiyah kembali meneguhkan komitmennya untuk melahirkan karya-karya akademik yang tidak hanya mendalami tradisi keilmuan Islam klasik, tetapi juga memberi manfaat bagi pengembangan kajian bahasa Arab secara lebih luas.