Mahasiswi Program Magister Dirasah Islamiyah UIN Alauddin Kupas Tuntas Fi’il Mudhori’ Mu’tal dalam Syair Abu Firas Al-Hamadani

  • 22 Mei 2025
  • 08:54 WITA
  • AAH
  • Berita

Makassar, 22 Mei 2025 — Pascasarjana UIN Alauddin Makassar kembali menyelenggarakan ujian tutup tesis sebagai bagian dari proses akhir studi akademik bagi para mahasiswa magister. Salah satu peserta yang tampil dalam ujian tersebut adalah St. Fatimah T.E.K.U.A dengan NIM 80100223056, mahasiswi Program Studi Magister Dirasah Islamiyah.

Dalam ujian yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Mei 2025, St. Fatimah mempresentasikan tesisnya yang berjudul “Fi’il Mudhori’ Mu’tal dan Penggunaannya dalam Diwan Abi Firas Al-Hamadani (Analisis Ilmu Sharaf dan Ilmu Nahwu)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan fi’il mudhori’ mu’tal—yakni fi’il yang mengandung huruf illat—dalam syair-syair bertema fakhr (kebanggaan) karya penyair terkenal Arab klasik, Abu Firas Al-Hamadani, dengan dua pendekatan utama: ilmu sharaf dan ilmu nahwu.

Dalam pemaparannya, peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan studi pustaka yang bersifat kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi terhadap teks syair. Data utama yang dianalisis adalah bentuk-bentuk fi’il mudhori’ mu’tal yang muncul dalam konteks puisi kebanggaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 528 fi’il mudhori’ mu’tal yang digunakan dalam syair bertema fakhr di Diwan Abu Firas. Dari sudut pandang ilmu sharaf, fi’il-fi’il tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

  • 36 fi’il bina’ mitsal

  • 208 fi’il bina’ ajwaf

  • 269 fi’il bina’ naqis

  • 15 fi’il bina’ lafif

Sementara itu, dari perspektif ilmu nahwu, ditemukan:

  • 381 fi’il dalam bentuk marfu’

  • 27 fi’il dalam bentuk manshub

  • 120 fi’il dalam bentuk majzum

Temuan ini menunjukkan bahwa karya sastra Arab klasik tidak hanya kaya dari sisi estetika dan semantik, tetapi juga memiliki struktur linguistik yang kompleks dan sistematis, sehingga menjadi objek yang sangat bernilai untuk dianalisis secara gramatikal.

Peneliti berharap bahwa hasil kajian ini dapat menjadi kontribusi akademik dalam pengembangan pembelajaran ilmu sharaf dan nahwu, khususnya dalam memahami aplikasi teori dalam konteks sastra klasik Arab. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi referensi awal bagi peneliti selanjutnya yang ingin mendalami kajian linguistik dalam karya-karya penyair Arab klasik lainnya.

Dengan berakhirnya ujian tutup ini, St. Fatimah T.E.K.U.A resmi menyelesaikan salah satu tahapan penting dalam perjalanannya menuju gelar Magister. Ujian berlangsung secara lancar dan mendapat apresiasi dari penguji atas ketekunan dan ketajaman analisis yang ditampilkan dalam membedah aspek gramatikal syair-syair klasik yang sarat nilai sastra dan agama tersebut.