Makassar, 14 Februari 2025 – Dwi Yulianto, mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, sukses mempertahankan tesisnya dalam ujian tutup yang berjudul "Implementasi Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Luwu Utara."
Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi implementasi program perpustakaan berbasis inklusi sosial serta dampaknya bagi masyarakat di Kabupaten Luwu Utara. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, Dwi Yulianto mengumpulkan data melalui wawancara dengan tiga belas informan, observasi, dokumentasi, serta analisis literatur yang relevan.
Hasil Penelitian: Strategi dan Dampak Program
Dari penelitian ini, ditemukan bahwa implementasi program perpustakaan berbasis inklusi sosial di Kabupaten Luwu Utara berjalan cukup efektif. Beberapa strategi utama yang diterapkan meliputi:
- Peningkatan layanan informasi – Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat informasi dan edukasi yang mendukung kebutuhan masyarakat.
- Pelibatan masyarakat – Program ini melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan, seperti pelatihan keterampilan, literasi keuangan, dan bimbingan usaha kecil.
- Advokasi dan replikasi mandiri – Upaya dilakukan untuk memperluas jangkauan program melalui kerja sama dengan berbagai pihak serta pengembangan perpustakaan berbasis komunitas.
Dampak dari program ini cukup signifikan terhadap masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, kesejahteraan, pertanian, agama, kesehatan, dan kebudayaan. Perpustakaan tidak lagi hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga berperan sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.
Implikasi Penelitian
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam berbagai aspek:
- Secara praktis, hasil penelitian dapat menjadi dasar bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Luwu Utara untuk menyusun kebijakan yang lebih efektif dalam pengembangan inklusi sosial.
- Secara teoritis, penelitian ini memperkaya kajian tentang literasi inklusif dan peran perpustakaan dalam perubahan sosial.
- Secara sosial, perpustakaan semakin berperan sebagai fasilitator kesejahteraan masyarakat, mendorong kebijakan yang mendukung literasi serta kolaborasi lintas sektor untuk memperluas dampak positifnya.
Dengan penelitian ini, Dwi Yulianto berharap agar perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga wadah pemberdayaan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program inklusi sosial di perpustakaan menjadi contoh bagaimana literasi dapat menjadi alat perubahan sosial yang nyata di berbagai aspek kehidupan.