Makassar, 13 Februari 2025 – Muhammad Tahir, mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, telah menyelesaikan penelitian tesisnya yang berjudul "Tinjauan Fikih Lingkungan Hidup terhadap Tradisi Pa’jukukang pada Masyarakat Pa’jukukang dan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng."
Penelitian ini membahas pelaksanaan tradisi Pa’jukukang, dampaknya terhadap lingkungan, serta tinjauan fikih lingkungan hidup terhadap tradisi tersebut.
Temuan Penelitian
Muhammad Tahir menemukan bahwa:
- Tradisi Pa’jukukang memiliki empat tahapan utama, yaitu appasulu pangngajai (15 Safar), akkawaru (14-16 Jumadil Awal), kalau’u ri pa’jukukang (10-13 Sya’ban), angnganre ta’bala’na (14 Sya’ban), dan angnganre Raja’na (15 Sya’ban). Dalam perkembangannya, beberapa elemen tradisi telah mengalami adaptasi, seperti penggantian “asaung tau” dengan sabung telur, sabung ayam, dan tepak silat.
- Dampak tradisi terhadap lingkungan memiliki sisi positif dan negatif. Dampak positif meliputi pelestarian budaya, penguatan solidaritas sosial, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal. Namun, dampak negatif yang utama adalah masalah sampah akibat minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
- Dalam perspektif Fikih Lingkungan Hidup, tradisi Pa’jukukang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam seperti spiritualitas, amanah, keseimbangan (mizan), keadilan (al-‘adl wa al-ihsan), dan keberlanjutan (sustainability). Namun, tantangan terbesar adalah pengelolaan sampah yang masih menjadi permasalahan utama. Oleh karena itu, perlu ada pengarusutamaan Fikih Lingkungan Hidup untuk meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat.
Rekomendasi dan Implikasi
Penelitian ini merekomendasikan:
- Pemerintah agar membuat regulasi terkait pelaksanaan acara adat yang memperhatikan dampak lingkungan dan menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai.
- Masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
- Pemangku adat agar mengeluarkan maklumat khusus tentang kewajiban menjaga lingkungan selama dan setelah pelaksanaan tradisi Pa’jukukang.
Melalui penelitian ini, Muhammad Tahir berharap tradisi Pa’jukukang tetap lestari dengan tetap mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan sesuai ajaran Islam.