Ajaran Tasawuf Sebagai Problem Solving Mengatasi Krisis Spiritual Masyarakat Perkotaan

  • 16 November 2020
  • 12:00 WITA
  • AAH
  • Berita

<!--[if gte vml 1]> Senin, 16 November 2020, Pascasarjana UIN Alauddin Makassar kembali melaksanakan ujian secara virtual (daring) di tengah masa pandemic covid-19. Bertempat di kediamanan masing-masing melalui aplikasi zoom, sidang kualifikasi hasil tesis saudari Nisma,S. Ag., jurusan dirasah Islamiyah konsentrasi Pemikiran Islam berjalan dengan lancar. Walaupun dilangsungkan secara virtual, hal ini tidak lantas mengurangi semangat dan tekad mahasiswi dalam upayanya menyelesaikan program magister yang di jalani.

Mahasiswi atas nama Nisma, S. Ag. dengan judul tesis yang dipertahankan yakni “Signifikansi Ajaran Tasawuf bagi Masyarakat Perkotaan” sebagai salah satu tawaran (Problem Solving) dalam mengantisipasi krisis spiritual masyarakat perkotaan telah berhasil dan dinyatakan lulus untuk mengikuti ujian munaqasyah. Ia mempresentasikan hasil tesis yang dipertahankan di depan para penguji dan promotor/kopromotor. Dosen yang bertindak sebagai promotor dan kopromotor diantaranya; Dr. H. Nurman Said, M.A dan Dr. Hj. Indo Santalia, M.Ag., sedangkan dewan penguji yakni Dr. Abdullah Thalib, M.Ag. dan Prof. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag.

Hasil dari penelitian tersebut telah di paparkan oleh saudari yang bersangkutan bahwa, ajaran tasawuf berpotensi besar sebagai salah satu problem solving dalam mengantisipasi krisis spiritual dan sekaligus sebagai bahan edukasi bagi krisis akhlak yang dialami oleh masyarakat perkotaan. Sehingga, semangat untuk membumikan kembali ajaran tasawuf perlu diapresiasi tinggi, karena hal ini menjadi semangat baru di era modern seperti ini yang tengah dilanda krisis spiritual, oleh karena kemapanan teknologi dan modernitas dianggap telah gagal dan tidak bisa menjawab kegelisahan masyarakat perkotaan. Melalui ajaran tasawuf, peneliti yang bersangkutan banyak memperkenalkan tasawuf yang relevan dengan konteks zaman perkembangan zaman, yakni bagaimana menselaraskan spiritual dengan rasionalitas sains. Melihat dari realitas sekarang, pudarnya nilai-nilai kemanusiaan, persatuan dan solidaritas tidak lain karena kekeringan spiritual yang melanda masyarakat perkotaan yang berimpact pada akhlak mereka, yang semakin mengkhawatirkan.

Dalam suatu penelitian, tentunya tidak terlepas dari segala kritikan dan masukan demi kesempurnaan suatu penelitian. Adapun beberapa kategori dan aspek yang harus di perbaiki adalah, teknis penulisan yang masih terdapat kekurangan dan kajian masyarakat perkotaan yang harus di sempurnakan dengan beberapa penambahan literature yang telah disarankan oleh dewan penguji dan promotor, dan telah diberikan waktu minimal dua pekan menyempurnakan segala bentuk revisi sebelum melanjutkan pada tahap ujian tutup dalam memperoleh gelar Magister Agama di bidangnya.