Makassar, 26 Mei 2025 — Pascasarjana UIN Alauddin Makassar kembali melaksanakan ujian tutup tesis bagi mahasiswa Program Studi Magister Dirasah Islamiyah Konsentrasi Dakwah dan Komunikasi. Kali ini, mahasiswa atas nama Ahmad Farid dengan NIM 80100223014 tampil mempertahankan hasil penelitiannya yang berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Seni Hadrah di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat”.
Dalam pemaparannya, Ahmad Farid menyoroti bagaimana seni hadrah, sebuah tradisi keagamaan lokal yang berkembang di Kecamatan Parado, tidak hanya menjadi ekspresi budaya, tetapi juga mengandung pesan-pesan dakwah yang kaya makna. Penelitian ini fokus pada tiga pertanyaan utama, yakni: bagaimana pelaksanaan seni hadrah di Parado, apakah terdapat pesan dakwah dalam hadrah tersebut, dan bagaimana manfaat sosial dari seni hadrah bagi masyarakat setempat.
Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang dipadukan dengan pendekatan sosiologi dan komunikasi dakwah, Ahmad Farid mengumpulkan data melalui wawancara dengan pelaku seni hadrah, observasi langsung kegiatan hadrah, serta dokumentasi syair dan kegiatan yang dilakukan masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan seni hadrah di Parado terdiri dari tiga tahap: pra-hadrah (termasuk persiapan undangan dan latihan), pelaksanaan hadrah (dimulai dengan pembacaan salawat dan syair keagamaan), serta pasca-hadrah (ditutup dengan doa bersama dan jamuan makan).
Melalui analisis isi syair-syair hadrah, ditemukan berbagai pesan dakwah yang dikategorikan ke dalam tiga aspek utama:
-
Pesan Akidah: mengajarkan keimanan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, dan Rasul.
-
Pesan Syariah: mendorong masyarakat untuk menjaga hubungan dengan Allah dan mematuhi hukum-Nya.
-
Pesan Akhlak: membina akhlak kepada Allah dan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkap manfaat sosial seni hadrah, yaitu sebagai media informasi keagamaan, sarana mempererat silaturahmi, serta memberi dampak ekonomi bagi pelaku dan komunitas sekitarnya.
Dalam bagian penutup tesis, Ahmad Farid memberikan rekomendasi kepada pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama agar turut melestarikan seni hadrah sebagai media dakwah Islam yang efektif dan membumi. Ia juga mendorong masyarakat untuk lebih memahami syair yang dibawakan dalam hadrah agar makna dakwahnya tidak hanya terdengar, tetapi juga diresapi dan diamalkan.
Ujian tutup ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme, disaksikan oleh tim penguji, pembimbing, serta rekan mahasiswa lainnya. Dengan berakhirnya ujian ini, Ahmad Farid dinyatakan selangkah lebih dekat meraih gelar Magister dan diharapkan dapat terus berkarya dalam pengembangan dakwah berbasis budaya lokal yang inklusif dan berdaya guna.