"Menjunjung Tinggi Semangat Para Pahlawan: Solidaritas Indonesia untuk Gaza"

  • 11-11-2023
  • 07:14 WITA
  • Andi Abdul Hamzah Ketua Program Studi Dirasah Islamiyah Program Magister (S2) Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
  • Opini


By: Andi Abdul Hamzah

Ketua Program Studi Dirasah Islamiyah Program Magister (S2) Pascasarjana UIN Alauddin Makassar


Setiap tanggal 10 November, kita sebagai bangsa Indonesia mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan dan kedaulatan negara. Di Hari Pahlawan ini, kita dipanggil untuk mengingat tidak hanya keberanian, tetapi juga nilai-nilai patriotisme, solidaritas, dan pengorbanan yang merupakan warisan luhur para pejuang bangsa.

Namun, peringatan ini tidak hanya harus berakhir dalam rangkaian upacara dan pidato semata. Ini adalah momen introspeksi dan refleksi terhadap relevansi nilai-nilai tersebut di tengah tantangan global yang kita hadapi, salah satunya adalah tragedi yang dialami oleh rakyat Gaza.

Pengorbanan rakyat Gaza dalam menghadapi kebrutalan kekuasaan Zionis Israel sangat mencerminkan kisah perjuangan dan ketabahan yang pernah dialami oleh para pahlawan Indonesia. Di sinilah solidaritas sebagai bangsa yang menghargai kebebasan dan kedaulatan harus diwujudkan. Inisiatif rakyat Indonesia untuk membantu Palestina, baik melalui donasi, kampanye kesadaran, maupun dialog politik internasional, adalah lanjutan dari semangat para pahlawan yang kita kenang.

Sementara itu, tanggapan politisi dunia terhadap apa yang terjadi di Gaza menunjukkan persepsi yang beragam namun cenderung kontras dengan tanggapan para pahlawan dan kusuma bangsa Indonesia. Beberapa pemimpin internasional dengan tegas mengutuk serangan tersebut dan menyerukan tindakan nyata untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina, sementara yang lain memilih jalur diplomasi yang hati-hati guna menghindari konflik dengan kekuatan-kekuatan dominan dunia.

Namun, terlepas dari deklarasi yang diberikan oleh pemimpin-pemimpin dunia, yang terlebih mencolok adalah sikap pasif dari negara-negara Arab. Suara-suara yang seharusnya keras dan anggun dalam membela saudara mereka terasa jauh dari harapan. Pertanyaan muncul: apakah hilangnya solidaritas sesama bangsa Arab merupakan hasil dari perhitungan politik yang dingin, ataukah akar dari kepengecutan ini jauh lebih dalam?

Keniscayaannya, absennya respons kuat dari sejumlah negara Arab dalam menghadapi tragedi yang terjadi di Gaza adalah sebuah pengkhianatan terhadap spirit solidaritas sosial dan kemakmuran yang seharusnya menjadi landasan Bersamaan Kerjasama Arab. Hal ini menunjukkan betapa pragmatisme politik dapat dengan mudah mengikis nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Pada akhirnya, bagi Indonesia, Hari Pahlawan seharusnya menjadi lebih dari sekedar upacara bahkan perayaan; ini harus menjadi penggerak aksi nyata yang diejawantahkan dalam solidaritas kita terhadap rakyat Gaza. Kita harus menuangkan inspirasi dari pengorbanan para pahlawan kita untuk menjadi kekuatan dalam berjuang bagi kemanusiaan, memperjuangkan penyelesaian damai di Palestina, dan menunjukkan bahwa patriotisme tidak hanya tentang cinta tanah air, tetapi juga tentang mengangkat martabat dan keadilan bagi semua bangsa.


Paccinongang, 10 Nopember 2023